Rahman namanya, setahun yang lalu dia mendapatkan pukulan hebat dalam dirinya yang terjadi pada keluarga yang ia bangga-banggakan. Ya, sebuah kata yang tabu untuk di di ucapkan dan di dengar oleh hal layak orang. “Cerai”, itu yang terjadi pada kedua orang tuanya ketika ia menginjakkan tingkat 4 kuliahnya.
Rahman yang periang dan kuat terhadap berbagai macam guncangan baik dari luar maupun dalam itu kini telah berubah 180 derajat. Menjadi laki-laki yang lemah jika jauh dari temannya, tidak bergairahlagi dalam kuliahnya ketika berada di rumah, malas ketika jauh dari organisasi yang di sukainya.
Hari demi hari setelah mendengar berita perceraian kedua orang tuanya kini Rahman sering kali jauh dari Tuhannya. Lupa akan kewajibannya terhadap temannya maupun terhadap Sang Maha Pengasih. Rasa kecewa yang di alaminya tak kuasa ia pendam sampai meneteskan air dari matanya. Minggu dan bulanoun berlalu, hanya sedih yang ada di dalam jiwanya. Tanpa ada teman yang mengetahuinya.
Kini ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri, “Kenapa aku bisa seperti ini?” dengan jeritan dalam hatinya yang semakin menjadi ia hanya bisa berkata dalam batinnya “Kemanakah aku yang dulu??!”, “Diamanakah diriku sekarang ini??!”
-dalam malam kelam dengan capek yang sangat-
Tetap semangat bro…kisah kita nggak jaug beda kok…tapi kan hidup harus berjalan….tetap usahakan semangat…jangan menyerah sama keadaan
salam
http://thomasandrianto.wordpress.com/2010/04/22/info-dari-kawan-broloe-mau-blog-loe-kebanjiran-pengunjung-kaga/
========***=========
seep bro.. 😉
lemah?
ngga…
KUAT koq!!!
^_^
========***=========
kuat di kadek?? 😆
S.E.M.A.N.G.A.D ^__^
========***=========
S.E.M.A.N.G.A.D 👿